Selasa, 23 Juni 2015

8 tanda yang sudah berlaku menurut kepercayaan orang bali

8 Tanda yang sudah berlaku menurut kepercayaan orang bali 


Sawen - sawen (tanda - tanda) yang sudah berlaku menurut kepercayaan orang bali/turun temurun. Percaya atau tidak, tidak dipaksakan. Sebaiknya, cobalah penulis hanya memberi saran itu sisanya terserah anda.

Berikut Sawen atau tanda yang berlaku turun - temurun di bali :

  1. Sekerat kayu yang dibuat sebagai kemaluan orang laki serta digantungi dua buah tempurung seakan - akan biijinya, itu guna penolak penyakit ayam dan hewan lainnya.
  2. Daun ""Sambelung" dicorak dengan kapur, digantung ditembok pintu pekarangan perlunya untuk penolak penyakit ayam
  3. Seekor ayam yang mati lantaran diserang oleh penyakit, lantas diambil kulitna serta digantung dimuka pintu pekarangan, perlunya juga akan penolak penyakit ayam.
  4. Kulit telur ayam yang baru menetas, lantas ditusuk dengan lidi yang ujungnya dicocokkan lombok atau bunga raya serta diletakkan di pintu pekarangan, perlunya supaya ayam yang baru menetas itu jangan disambar gagak atau burung elang.
  5. Pangkal pelepah nyiur dicorak dengan kapur berupa manusia ditaruh ditembok pintu luar perlunya penolak penyakit hewan.
  6. Tempurung berlobang tiga, yaitu yang dua dimisalkan mata dan yang satu dimisalkan mulut, dan digantung disebelah muka pintu pekarangan atau di dapur, perlunya penolak penyakit hewan.
  7. Bendera putih kecil bergambar, "Batara Gana" bertangkaikan bambu kuning / gading, yang disertai dengan saji - saji, yang diletakkan diatas para - para pada tiap - tiap pintu, guna penolak penyakit manusia.
  8. Kain putih bertulis "Sanghyang Taya" dipasang dimuka atas pintu pekarangan, perlunya juga akan penolak penyakit manusia.
Baik sampai disini untuk postingan saya kali ini tapi ingat, cara diatas boleh dicoba jika anda mau penulis tidak mengharuskan karena itu adalah kepercayaan anda sendiri.Tunggu postingan saya selanjutnya :D.

0 komentar:

Posting Komentar