Jumat, 07 April 2017

Pengertian Tri Sandya

Halo semuanya kali ini kita akan membahas tentang "Pengertian Tri Sandya" bagi umat hindu Tri Sandya merupakan keharusan dan harus dilakukan 3x sehari, buat anda yang belum mengetahui apa itu Tri Sandya saya akan memberikan beberapa pertanyaan.

Apakah Tri Sandya itu? 

        Tri Sandya berasal dari kata Tri yang berarti tiga dan Sandya berarti sembahyang. Dari hal tersebut kita dapat menyimpulkan Tri Sandya merupakan sembahyang tiga kali sehari setiap hari yaitu PAGI, SIANG, dan MALAM hari.

Apakah Kita Harus Sembahyang Tiga Kali Sehari?

       Mungkin anda akan menanyakan hal ini, jawabannya adalah tentu, sebaiknya kita menepati Tri Sandya tiga kali, tetapi bilamana tidak memungkinkan,cukup sekali saja yaitu pada pagi hari.

Mengapa Kita Harus Bersembahyang?

     Pertanyaan yang terkesan simple namun beberapa dari kita belum tentu bisa menjawabnya, kita bersembahyang dengan tujuan sebagai tanda terima kasih kita kepada Ida Yang Maha Pengasih atau Tuhan Yang Maha Esa,kita berdoa supaya Beliau menunjukkan apa yang terbaik untuk kita dan memandu kita ke jalan yang baik dan benar.

Kepada Siapa Kita Bersembahyang?
        Untuk hal ini khususnya umat hindu, kita bersembahyang kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi ) . Beliau yang menciptakan pertiwi,langit dan air, serta seluruh jagad raya ini. Beliau menghidupkan tumbuh-tumbuhan,hewan,dan kita umat manusia, beserta mahkluk lainnya yang berperan penting terhadap jalannya kehidupan di alam semesta ini.

 Bagaimana Cara Kita Bersembahyang?
      Pagi-pagi sebelum matahari terbit kita harus sudah bangun. Sebelum meninggalkan tempat tidur, ada baiknya kita mengenangkan Ida Sang Hyang Widhi sejenak. Kemudian kita harus bangun dengan pikiran menuju kesucian.
      Memang jalan menuju kesucian itu amatlah sukar, tidak seperti makan cabai, tetapi kita percaya, Tuhan Yang Maha Esa akan memberi pertolongan-Nya untuk bisa mencapai apa yang diinginkan. Demikiannlah yang dicanangkan oleh para Rsi. Kemudian kita mandi, lalu berpakaian dengan bersih. Lalu duduk diatas balai(tikar) dengan sikap padmasana/bersila. Bagaimana cara melakukan padmasana? Untuk hal ini anda sebaiknya menanyakan kepada guru agama dan langsung mempraktikannnya, jika tidak bisa kita bisa melakukan sikap duduk biasa. Kalau ada bakarlah dupa dan siapkan bungan sebagai sarana persembahyangan. Sekarang mulailah bersemadi. Bersemadi merupakan pemusatan pikiran kepada Ida Sang Hyang Widhi, lalu lakukan pranayama, pranayama merupakan latihan nafas. Dengan latihan nafas. Dengan pranayama kita bisa memusatkan pikiran kita serta dapat berolah raga paru-paru, olah raga paru-paru itu sangat penting tujuannya adalah untuk mencegah paru-paru kita dari penyakit yang disebabkan kita tidak dapat latihan untuk melakukan pernafasan panjang. Cara untuk melakukan pranayama yaitu tegakkan punggung dan lakukanlah yang bernama puraka. Lalu tutuplah kedua lubang hidung dengan jari tengah dan ibu jari tangan kanan. Menahan nafas selama mungkin (kumbaka), akhirnya lepaskan ibujari dan keluarkan nafas melalui lubang hidung kanan (recaka). Semua ini hendaknya dijalankan dengan tenang dan hati-hati dan selalu ingat untuk mengucapkan mantra GAYATRI sebanyak 3 kali saat melakukan ketiga langkah tersebut. Bolehkah kita melakukan pranayama tanpa menutup lubang hidung? tentu saja boleh sebab lubang hidup ditutup hanyalah untuk orang yang baru belajar tetapi jika bisa menahan nafas dengan baik tidak memakai jari itulah yang paling baik.
       Sesudah melakukan pranayama mulailah melakukan Tri Sandya sebagai berikut:

1. Kara coddhana, yaitu membersihkan kedua belah telapak tangan kanan kiri secara bergilir dalam arti menyucikan dengan mantram pendek sebagai berikut: 
    a. Tangan kanan di atas tangan kiri mengadah diberi mantram:
         OM CUDDHA MAM SWAHA
    b. Ganti dengan tangan kiri di atas tangan kanan mengadah diberi mantram:
         OM HATI CUDDHA MAM SWAHA
2. Kalau mempergunakan asep/dupa diberi mantra OM DUPADIPASTRA YA NAMAH SWAHA.
3. Mengambil selembar bunga, lalu diberi manta OM PUSPA DANTA YA NAMAH
4. Sesudah itu lalu melakukan persembahyangan dengan menempatkan tangan yang sudah mengepit bunga di atas ubun-ubun memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Berikut adalah bait-bait dari Tri Sandya beserta terjemahannya:


Bait I:
Om bhùr bhuvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayàt
Bait II:
Om Nàràyana evedam sarvam
yad bhùtam yac ca bhavyam
niskalanko nirañjano nirvikalpo
niràkhyàtah suddo deva eko
Nàràyano na dvitìyo'sti kascit
Bait III:
Om tvam sivah tvam mahàdevah
ìsvarah paramesvarah
brahmà visnusca rudrasca
purusah parikìrtitah
Bait IV:
Om pàpo’ham pàpakarmàham
pàpàtmà pàpasambhavah
tràhi màm pundarikàksa
sabàhyàbhyàntarah sucih
Bait V:
Om ksamasva màm mahàdeva
sarvapràni hitankara
màm moca sarva pàpebyah
pàlayasva sadà siva
Bait VI:
Om ksàntavyah kàyiko dosah
ksàntavyo vàciko mama
ksàntavyo mànaso dosah
tat pramàdàt ksamasva màm

Om Santih, Santih, Santih, Om

Makna dari masing-masing bait Tri Sandya adalah sebagai berikut:
Bait I
Marilah kita pusatkan cipta ke arah kemahamuliaan Tuhan, semoga Ia berikan budhi kita penerangan, dengan sinar cahaya -Nya yang Maha Suci.
Bait II
Narayana (Tuhan) yang menjadi sumber utama dan awal permulaan seluruh alam. Segala ada di dunia, yang telah ada di jaman yang silam dan yang akan datang, seluruhnya itu ciptaan Tuhan, Ia mengatasi segala kesesatan maya, wujud yang tidak perseorangan mengatasi segala kegelapan yang Maha Suci dan tidak terbentuk, yang Maha Kuasa dan tiada yang menyamainya.
Bait III
Ya Tuhan! Engkaulah Ciwa Maha Dewa, Icwara,Parameswara,Brahma Wisna dan Rudra Engkaulah yang disembah dalam weda-weda karena Engkaulan adalah wujud pertama.
Bait IV
Ya Tuhan Hamba-Mu penuh dosa perbuatan Hamba-Mu adalah penuh dosa-dosa dan budhi Hamba-Mu adalah jahat semenjak lahir, segala perbuatan Hamba-Mu penuh dosa. Selamatkan hamba-Mu daripada dosa dan sucikanlah jiwa raga hamba-Mu.
Bait V
Ya Tuhan Yang Maha Esa, ampunilah dosa hamba-Mu, berkatilah segala yang hidup. Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, yang memberkati kekal abadi, selamatkanlah hamba-Mu dan bebaskanlah hamba-Mu dari segala ikatan.
Bait VI
Ya Tuhan ampunilah hamba daripada dosa yang dikerjakan oleh hamba, ampunilah hamba dari dosa yang dikerjakan oleh lidah hamba, ampunilah hamba daripada dosa yang dikerjakan oleh pikiran hamba, ampunilah hamba atas semua kelalaian hamba.
Semoga damai di hati di dunia dan damai selalu.


       Selanjutnya bungan itu dibagi menjadi 2 masing-masing ditaruh di atas telinga dengan selimpet, yaitu bunga yang dipegang ditaruh pada telinga berlawanan.
       Ini bermakna, mengingatkan atau bersumpah kepada Ida Sang Hyang Widhi bahwa kita tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja.
       Kalaupun jika terjadi juga perbuatan-perbuatan salah yang tidak kita sadari/tidak disengaja, misalnya berbuat atau bertingkah laku yang keliru,berpikir,berkata yang salah dan tekebur, amak Ida Sang Hyang Widhi segera akan memberi peringatan atau nasehat.
      Peringatan atau nasehat ini kadang berupa kata-kata yang jelas dapat didengar oleh telinga atau alamat-alamat/tanda-tanda yang dapat di dalam impian.

Demikianlah artikel ini saya sampaikan kita harus taat melatih bathin untuk berhubungan serta mengingat Ida Sang Hyang Widhi. Serta saya mohon maaf jika terlalu panjang dan saya berharap dengan beberapa daftar pertanyaan dan jawabannya bisa memuaskan rasa ingin tahu anda. Jadi terus mencari refrensi dan jangan pernah puas dengan 1 referensi saja :D

keyword: Arjuna Digital, Saya Hindu, Hindu Hebat, Hindu Keren

0 komentar:

Posting Komentar