Jumat, 26 Juni 2015

Rerajahan Beserta Contoh Rerajahan

Rerajahan

Rerajahan pada hakekatnya merupakan budaya Hindu Bali, sebagai suatu produk local genius. Hal ini dapat dilihat pada upakara panca yadnya, sarana pengobatan, ilmu penengen dan ilmu pengiwa. Antara rerajahan, tantra dan mantram memiliki suatu keterpaduan yang sangat erat dan saling mendukung di dalam membangkitkan kekuatan magis sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masyarakat bali.

Rajah juga sama dengan tatto, namun dalam konteks yang berbeda. dimana rajah atau rerajahan tidak sembarang gambar atau huruf yang dapat digambarkan. Dalam dunia rerajahan ada pakem atau aturan tersendiri bagaimana dan dimana sesuatu bisa di suratkan/dirajah dan sebagainnya.
Dalam kehidupan beragama di Bali rerajahan bukanlah hal yang asing lagi, dari manusa yadnya sampai Dewa Yadnya rerajahan dipakai oleh para pemangku dan Sulinggih. seperti pada saat upacara bayi 42 hari; rerajahan dituliskan pada pelapah kelapa, saat Melapas rumah atau Merajan/pelinggih rerajahan dipasang didepan yang sering disebut ulap-ulap.
Lalu apa fungsi rerajahan...???
  1. Sebagai serana untuk keselamatan sekala niskala.
  2. sebagai benda penangkal hal-hal negatif.
  3. Sebagai penjaga/tumbal/pengijeng untuk tujuan tertentu
  4. sebagai karya seni yang magis dalam hal tertentu, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengguna.
  5. Sebagai jimat pelindung, kekebelan,dan lainnya sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pengguna.
  6. Sebagai pengurip suatu benda/serana tertentu.
Dimana saja rerajahan dapat dirajah/ditulis..???
Rerajahan memerlukan serana, dimana tergantung tujuan dan fungsi dari rerajahan tersebut, biasanya rerajahan dapat dilakukan pada;
  1. kertas biasa,
  2. Kain tertentu.
  3. peripih ; emas, tembaga, selaka, kuningan dll.
  4. daun lontar.
  5. benda - benda tertentu sesuai tujuan ; seperti telebingkah, kertas ulam taga, tiing empet, tiing gading, kelupih, Bata, batu, Paras, kayu dan lainnya.
Rerajahan dalam pembuatannya bukan sembarang dirajah melainkan harus memperhatikan "dewasa ayu" dan persiapan yang matang. Rerajahan ini biasa digunakan untuk JIMAT.

Berikut beberapa contoh dari Rerajahan :

  1. RAJAH "LINGGA BUANA", dirajahkan pada kepingan perak, sebagai tumbal penjaga pekarangan, yang melindungi jiwa keluarga, amat baik dipakai jimat, agar dijauhkan dari segala macam penyakit, dibuatkan sesajen seadanya.
  2. RERAJAHAN "Bhuta Totok" ini tumbal, bahannya tembikat/telebingkah digambar seperti ini, dipendam diperbatasan setiap pondok/rumah, bila ada pencuri ayam dan segala yang diambil, tidak minta kepada "Bhuta Totok", mengakibatkan si Pencuri itu sakit mising dan hingga bisa sampai mati.
  3. RERAJAHAN "Rajah Berare" ini penolak leak (ilmu hitam), bahannya : Putik kepala/bungsil, digambari "Berare" lalu ditanam ditempat orang sakit, disiram dengan air bersih setiap hari sebagai penjaga sang sakit atau pengrasarat.
  4. Rajah "Sanghyang Ganga Osah", dirajahkan pada kepingan timah, dipakai jimat untuk memberikan ketenangan dan orang yang jahat kepada kita, takut dan menjauh.
keyword: Arjuna Digital, Saya Hindu, Hindu Hebat, Hindu Keren

0 komentar:

Posting Komentar